SMKN 2 Bukittinggi kembali menjadi saksi pelepasan generasi muda yang siap melangkah menuju masa depan yang lebih cerah. Pada Kamis, 25 April 2024, acara perpisahan Kelas XII Angkatan 59 yang dijuluki “Saganggam 7 Parmato” berlangsung dengan meriah dan penuh emosi di Kampus 1 SMKN 2 Bukittinggi. Acara ini menjadi momen yang tak terlupakan, mempertemukan siswa, guru, orang tua, dan alumni dalam suasana yang penuh kehangatan dan kebersamaan.
Acara yang dimulai pada pukul 09.00 WIB tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting dalam dunia pendidikan, termasuk Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 1, Ibu Willya Zuwerni, S.Pd., M.Si., serta Koordinator Pengawas (Korwas) SMK. Kehadiran mereka, bersama dengan Kepala SMKN 2 Bukittinggi, Ibu Dra. Meri Desna, M.Pd., para alumni, guru, dan karyawan sekolah, menambah khidmat suasana perpisahan yang juga bertepatan dengan momen perpisahan untuk beberapa guru dan karyawan yang memasuki masa purna tugas.
Dengan mengusung tema nostalgia dan penghargaan, acara perpisahan Angkatan 59 ini diisi dengan berbagai penampilan menarik dan menghibur. Para siswa dari berbagai kelas menampilkan kemampuan terbaik mereka, mulai dari tarian tradisional, solo song, hingga penampilan mini band yang mengisi suasana dengan musik yang meriah. Setiap penampilan mengandung pesan dan kenangan yang tak terlupakan bagi seluruh hadirin.
“Kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi kami kepada para siswa yang telah menunjukkan dedikasi dan semangat selama berada di SMKN 2 Bukittinggi. Kami bangga bisa menjadi bagian dari perjalanan mereka menuju masa depan yang gemilang,” ujar Ibu Meri Desna dalam sambutannya yang penuh semangat.
Dalam sambutannya, Ibu Willya Zuwerni menggarisbawahi pentingnya pendidikan vokasi dalam pengembangan sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif. Ia juga mengapresiasi usaha sekolah dalam membekali siswa dengan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri. “Pendidikan vokasi adalah kunci penting dalam pengembangan sumber daya manusia yang kompetitif. Lulusan SMKN 2 Bukittinggi telah membuktikan bahwa mereka siap untuk berkontribusi secara profesional di berbagai bidang,” tutur Ibu Willya, memberikan motivasi kepada seluruh siswa untuk terus berjuang dan mengembangkan diri.
Selain menjadi ajang perpisahan, acara ini juga dimanfaatkan sebagai wadah bagi para alumni untuk kembali menjalin ikatan dengan almamater tercinta. Para alumni dari berbagai angkatan tampak hadir, berbagi cerita, dan memberikan inspirasi bagi para siswa yang akan segera meninggalkan bangku sekolah. Suasana haru bercampur gembira menyelimuti seluruh ruangan, dengan banyaknya momen yang penuh keakraban dan kehangatan.
Momen yang paling berkesan dalam acara ini adalah ketika Angkatan 59 menyerahkan sumbangan sebesar Rp 4 juta yang akan digunakan untuk pembangunan mushala di Kampus 2 SMKN 2 Bukittinggi. Selain itu, mereka juga menyumbangkan satu set speaker baru untuk mendukung berbagai kegiatan sekolah ke depannya. Sumbangan ini disambut dengan tepuk tangan meriah dari seluruh hadirin, sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi nyata para siswa yang telah lulus.
“Sumbangan ini adalah bentuk dukungan kami terhadap sekolah tercinta, sekaligus ungkapan terima kasih atas semua pembelajaran yang telah kami terima selama di sini,” ujar salah satu perwakilan Angkatan 59 dengan penuh rasa bangga.
Acara diakhiri dengan harapan dan doa dari Ibu Meri Desna, yang mengajak seluruh lulusan Angkatan 59 untuk terus menjaga nama baik sekolah dan mengejar impian dengan penuh keyakinan. “Harapan kami, semua lulusan Angkatan 59 dapat membawa nama baik sekolah di mana pun mereka berada dan terus mengejar impian dengan keahlian yang telah diperoleh,” tutup Ibu Meri Desna, diiringi tepuk tangan dari seluruh yang hadir.
Acara perpisahan ini menjadi bukti nyata upaya SMKN 2 Bukittinggi dalam membina dan membekali siswanya dengan nilai-nilai positif dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan di masa depan. Suasana penuh haru dan gembira yang tercipta sepanjang acara adalah refleksi dari hubungan erat yang terjalin antara siswa, guru, dan seluruh komponen sekolah, yang diharapkan akan terus terjaga dan berkembang di tahun-tahun mendatang.