Bukittinggi, 5-6 Januari 2024 – Sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas pembelajaran vokasi, SMKN 2 Bukittinggi menggelar Workshop Penyusunan Perangkat Ajar Teaching Factory (TEFA) dan Penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Workshop ini dilaksanakan selama dua hari, pada Jumat dan Sabtu, 5-6 Januari 2024, di aula utama SMKN 2 Bukittinggi.
Workshop ini merupakan tindak lanjut dari penetapan SMKN 2 Bukittinggi sebagai SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan Baru Tahun 2023, sesuai dengan Keputusan Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 26/D/O/2023 tertanggal 17 April 2023. Sebagai SMK Pusat Keunggulan, SMKN 2 Bukittinggi dituntut untuk mengembangkan standar pembelajaran yang lebih terukur, khususnya dalam mengoptimalkan fungsi TEFA di unit kegiatan konsentrasi keahlian yang ada.
Workshop ini menghadirkan sejumlah narasumber yang berkompeten di bidangnya, antara lain Bapak Armen, S. St.Par., M.Si., seorang ahli pariwisata yang juga praktisi pengembangan TEFA, Ibu Putri Fithria, S.E., M.M. Akt dari Biro Perekonomian Setda Provinsi Sumatera Barat, serta Ibu Yenita, S.E., M.Si., dan Ibu Dina Adelin Marselina, S.E. dari BPKAD Provinsi Sumatera Barat. Kehadiran mereka memberikan wawasan dan panduan dalam menyusun perangkat ajar TEFA yang sesuai dengan standar industri, serta penyusunan RBA BLUD yang akuntabel dan sesuai regulasi.
Selama dua hari, para narasumber memberikan pendampingan intensif kepada seluruh guru produktif dan tim pengelola BLUD di SMKN 2 Bukittinggi. Mereka diajak memahami secara mendalam bagaimana menyusun perangkat ajar yang mengintegrasikan kebutuhan industri dan standar pendidikan vokasi. Selain itu, penyusunan RBA BLUD juga ditekankan agar setiap unit kegiatan dapat beroperasi layaknya sebuah entitas bisnis yang profesional dan transparan dalam pengelolaan anggarannya.
Ibu Putri Fithria dalam salah satu sesi materinya menjelaskan, “Penyusunan RBA BLUD bukan hanya soal angka, tetapi bagaimana kita mampu merancang strategi keuangan yang mendukung keberlanjutan dan pengembangan Teaching Factory di SMK.” Ia menekankan pentingnya akuntabilitas dan keterbukaan dalam setiap proses perencanaan dan pengelolaan dana.
Workshop ini tidak hanya memberikan teori, tetapi juga mendorong peserta untuk menghasilkan output yang konkret. Para peserta ditugaskan untuk menyusun RBA BLUD dan perangkat ajar TEFA yang langsung dapat diimplementasikan di masing-masing konsentrasi keahlian. Harapannya, melalui dokumen-dokumen ini, SMKN 2 Bukittinggi dapat mengoperasikan TEFA dengan standar yang lebih baik, baik dari segi produk maupun jasa yang dihasilkan oleh para siswa.
Selain itu, langkah-langkah penerapan TEFA di setiap konsentrasi keahlian juga dibahas secara rinci, termasuk prosedur operasional standar (SOP) yang harus diikuti agar kegiatan TEFA berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi siswa dan sekolah.
Dengan adanya workshop ini, SMKN 2 Bukittinggi berharap dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang berbasis dunia kerja, mempersiapkan lulusan yang lebih kompeten, dan siap bersaing di dunia industri. Kepala SMKN 2 Bukittinggi, Ibu Dra. Meri Desna, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan, “Workshop ini merupakan langkah strategis untuk mengoptimalkan Teaching Factory di sekolah kita. Kami berharap ini dapat menghasilkan lulusan yang tidak hanya berpengetahuan, tetapi juga memiliki keterampilan dan kesiapan yang sesuai dengan kebutuhan industri.”
Melalui workshop ini, SMKN 2 Bukittinggi terus berkomitmen untuk menjadi lembaga pendidikan vokasi unggulan yang mampu memberikan kontribusi nyata dalam mencetak tenaga kerja terampil dan profesional.